Kabherpendidikan.com - Bangkalan - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin memengaruhi dunia pendidikan global. Dalam sebuah forum pendidikan yang berlangsung di Jakarta, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menegaskan bahwa AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kewajiban bagi masa depan Indonesia.
Pernyataan ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang tengah mendorong transformasi digital di bidang pendidikan. Dengan penguasaan AI, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menjadi pencipta inovasi yang relevan dengan tantangan global. AI diproyeksikan dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih personal, efisien, dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata.
Dalam hal ini peran guru sangat penting dalam membimbing siswa agar mampu memanfaatkan AI secara bijak. Guru tidak boleh merasa terpinggirkan dengan kehadiran teknologi,tetapi sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran dan harus mengambil peran sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa pada penggunaan AI yang produktif. Dengan demikian, teknologi tidak menggantikan peran guru, melainkan memperkuatnya.
Dalam konteks lokal, pesan ini juga relevan bagi sekolah-sekolah di daerah, termasuk di Bangkalan, Jawa Timur. Sekolah Menengah Kejuruan maupun Sekolah Menengah Atas di daerah ini perlu bersiap untuk mengintegrasikan pemanfaatan AI dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan semangat pendidikan vokasi yang mengedepankan keterampilan praktis sekaligus kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Di Kabupaten Bangkalan, masih banyak sekolah yang menghadapi tantangan keterbatasan fasilitas digital. Namun dengan adanya dorongan dari pemerintah pusat, diharapkan akses teknologi semakin merata, sehingga para siswa di daerah pun dapat merasakan manfaat AI. Kepala sekolah, guru, dan pemangku kebijakan lokal diharapkan mengambil langkah proaktif untuk memastikan generasi muda Bangkalan tidak tertinggal dalam arus transformasi digital.
Pada akhirnya, AI dipandang sebagai pilar pendidikan modern yang tidak bisa diabaikan. Sinergi antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat akan menentukan keberhasilan penerapan teknologi ini. Dengan penguasaan AI yang baik, generasi muda Indonesia, termasuk siswa di Bangkalan, dapat berperan aktif dalam percaturan global dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Laporan: Tim Redaksi Kabherpendidikan.com
Posting Komentar untuk "Artificial Intelligence (AI) Sebagai Pilar Pendidikan: Perspektif dari Wakil Mendikdasmen"